Sebenarnya, Amankah Menggunakan Masker Saat Bersepeda?
Close
News 28/07/2020

Sebenarnya, Amankah Menggunakan Masker Saat Bersepeda?

Sebenarnya, Amankah Menggunakan Masker Saat Bersepeda?

Menggunakan masker saat olahraga memang menghalangi keluar-masuknya udara. Pilihan berikut ini membuat olahraga tetap nyaman.

Virus SARS-Cov-2 bisa dicegah dengan daya tahan tubuh yang kuat. Dan olahraga menjadi salah satu untuk untuk menjaga sistem imunitas tubuh. Setelah PSBB berakhir, digantikan dengan masa transisi menuju new normal, pengguna sepeda menjamur.

Banyak pilihan olahraga di dalam ruangan, tapi olahraga ruangan diminati karena sekaligus mengurangi kebosanan selama di rumah saja dan mencari sinar matahari baik.

Texas Medical Association menggolongkan jalan kaki, berlari, atau bersepeda ke kegiatan dengan risiko rendah-menengah. Meski begitu, kegiatan ini wajib dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker dan jaga jarak dengan orang lain.

Untuk lebih jelasnya, kita simak di bawah ini, yuk!

Haruskah pakai masker saat berolahraga?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa mereka menerima sejumlah bukti dari para peneliti yang menunjukkan bahwa virus corona bisa tersebar lewat udara atau airborne. Hal ini disebabkan oleh penyebaran aerosol di udara.

Aerosol adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga bisa menempel di udara. Droplet pernapasan bisa menghasilkan aerosol, yang bisa terjadi saat menguap, bernapas normal, dan saat berbicara.

Namun, penelitian terkait penularan virus corona lewat aerosol masih dilakukan untuk hasil yang lebih valid.

Jadi, selama peneliti masih mencari tahu, tetaplah pakai masker Anda dengan benar selama di luar ruangan termasuk saat sedang berolahraga. Hal ini untuk melindungi Anda dan orang lain di jalan. 

Apakah masker akan menyulitkan?

Menggunakan masker saat berlari atau bersepeda bisa menyulitkan Anda, sesuai penelitian di University of New Mexico yang mempelajari efek pada atlet yang menggunakan masker khusus untuk membatasi aliran udara dan menyimulasikan altitude training atau pelatihan di daerah tinggi, yang berguna untuk meningkatkan ketahanan.

Berolahraga dengan masker bisa merasakan sedikit resistensi terhadap pernapasan, tergantung ketebalan bahan masker yang digunakan. Tentunya akan membuat Anda tak senyaman berolahraga tanpa masker.

Masker juga menjadi cepat basah karena kelembaban udara ditambah keringat. Menarik napas dengan masker basah akan terasa lebih berat. Lebih buruk lagi, keadaan basah bisa menghilangkan fungsi antimikroba pada masker.

Untuk itu, sebisa mungkin, bawalah masker cadangan. Kebiasaan ini juga perlu dilakukan saat keluar rumah meskipun buat untuk berolahraga.

Masker apa yang paling tepat digunakan?

Masker yang tepat untuk berolahraga haruslah memenuhi kriteria pencegahan infeksi dan membuat penggunanya tetap nyaman. 

Dr. Grant Lipman, seorang profesor klinis kedokteran darurat di Universitas Stanford, mengatakan Anda bisa mempertimbangkan buff, sejenis penutup wajah berbentuk tabung yang terbuat dari kain sintetis tipis. Namun, karena desain yang terbuka dan membiarkan udara keluar-masuk, buff tidak bisa menghalangi keluar-masuknya virus dibandingkan masker bedah atau masker kain.

Masker bedah memang bisa menghalau mikroba dengan lebih efektif, tapi masker jenis ini akan terasa gerah saat dipakai berolahraga sehingga mudah basah akibat keringat. Sifatnya ini justru bisa membuat Anda menariknya ke bawah dagu untuk mencari udara segar, tapi membuat hidung dan mulut tak terlindungi.

Untuk penderita diabetes, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter Anda soal rencana Anda berolahraga di luar ruangan dan jenis masker yang tepat. Apapun yang disarankan oleh dokter Anda, tetap perhatikan bahwa pencegahan paling penting adalah menjaga jarak, minimal 2 meter dari orang lain saat berolahraga.
 

Sumber : 

kompas.com

nytimes.com

cyclingnews.com

bicycling.com


Reach us now

Reach us now

Temukan solusi bersama ahli.